yuk belajar dulu yuk ^_^
CATATAN
KAKI ,DAFTAR PUSTAKA DAN CATATAN PERUT
1. CATATAN KAKI
adalah keterangan-keterangan atas teks yang
ditempatkan pada kaki halaman yang bersangkutan
Sebuah
catatan kaki haruslah terdiri dari:
- Nomor rujukan yang ditulis ½ spasi lebih
tinggi
- Nama pengarang lengkap tidak dibalik,
setelah nama diberi tanda koma (,)
- Judul buku (digarisbawahi/dicetak miring)
atau artikel (diapit tanda petik dua)
- Tempat penerbit ditempatkan dalam tanda
kurung, setelah nama kota
- Penerbit
- Tahun terbit
- Halaman (biasanya disingkat hal.
dan diberi tanda titik setelah angka)
- Contoh:
1 Henry Guntur
Tarigan, Pengajaran Pragmatik (Jakarta: Angkasa, 1990), hal. 18.
Beberapa
cara menulis catatan kaki, yaitu:
- Catatan kaki dengan satu
pengarang
1 Henry Guntur
Tarigan, Pengajaran Pragmatik (Jakarta: Angkasa, 1990), hal. 18.
- Catatan kaki dengan dua
pengarang
2 Gorys Keraf dan
Frans Asisi Datang, Fasih Bahasa dan Sastra Indonesia (Jakarta:
Erlangga, 1986), hal. 93.
- Catatan kaki dengan lebih dari
dua pengarang
3 Kusmadi et. al.,
Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia 1 untuk Kelas 1 SMU (Jakarta:
Yudhistira, 1997), hal. 132.
- Catatan kaki yang edisi
berikutnya mengalami perubahan
4 M. Ramlan, Ilmu Bahasa
Indonesia: Sintaksis (rev. ed.) (Yogyakarta: Karyono, 1987), hal. 87.
- Catatan kaki dengan seorang
editor
5 Mursal Esten ed., Menjelang Teori Kritik Sastra
Indonesia yang Relevan (Bandung: Angkasa, 1988), hal. 94.
- Catatan kaki terjemahan
6 Ata Kiwan, terj. S. D. Sjah
(Ende: Nusa Indah, 1984), hal. 35.
- Catatan kaki dari artikel majalah
atau surat kabar
7 A. M. Slamet Soewandi, “Bahasa
Pers dan Pengaruhnya”. Kompas, 18 April 1995, hal. 4.
Singkatan-singkatan
yang sering dipakai
- Ibid.
merupakan singkatan dari ibidem yang
berarti pada tempat yang sama dan belum diselingi oleh kutipan lain.
1 Harimurti
Kridalaksana, Kamus Linguistik (Jakarta: Gramedia, 1983), hal. 46.
2 Ibid., hal. 87.
2. et. seq.
singkatan dari et sequense yang
berarti dan halaman berikutnya.
1 Sudaryanto, Menguak
Fungsi Hakiki Bahasa (Yogyakarta: Duta Wacana University Press, 1990), hal.
5.
2 Ibid., hal.
9 et. seq. ® dan halaman 10
3. et. seqq.
merupakan singkatan dari et
sequentes yang berarti dan halaman-halaman berikutnya.
1 Sudaryanto, Menguak Fungsi Hakiki Bahasa (Yogyakarta: Duta
Wacana University Press, 1990), hal. 5.
2 ibid., hal 10 et. seqq. ® dan halaman 11 – 13
4. Op. Cit.
Merupakan singkatan dari Opere
Citato yang berarti pada karya yang telah dikutip, dan diselingi sumber
lain.
1 Harimurti
Kridalaksana, Kamus Linguistik (Jakarta: Gramedia, 1983), hal. 38.
2 Bambang Kaswanti
Purwo, Deiksis dalam Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1984),
hal. 103.
3 Kridalaksana, Op. Cit., hal. 55.
5. Loc. Cit.
Merupakan singkatan dari Loco Citato
yang berarti tempat yang sama yang telah dikutip dan telah diselingi oleh sumber
lain.
1 Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik (Jakarta: Gramedia,
1983), hal. 38.
2 Bambang Kaswanti
Purwo, Deiksis dalam Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1984),
hal. 103.
3 Kridalaksana, Loc. Cit.
2. DAFTAR PUSTAKA
adalah
daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel. Dan bahan-bahan lain yang
berhubungan dengan sebuah karangan atau sebagian dari karangan yang tengah
dikerjakan. Tujuannya sebagai pertanggungjawaban ilmiah terhadap gagasan-gagasan orang lain
yang telah digunakan oleh seseorang dalam menjelaskan atau memperkuat
gagasannya di dalam sebuah karangan ilmiah.
Penulisan Daftar Pustaka
Beberapa ketentuan dalam penulisan
Daftar Pustaka, yaitu:
1. Ditulis berdasarkan urutan
penunjukan referensi pada bagian pokok tulisan ilmiah.
2. Ditulis menurut kutipan-kutipan
referensi.
3. Daftar Pustaka tidak diberi
nomor urut.
4. Nama pengarang dibalik, kemudian
diurutkan berdasarkan alphabet.
5. Nama pengarang asing ditulis dengan
format : nama keluarga, nama depan.
6. Gelar pengarang tidak perlu dicantumkan.
7. Jika buku disusun oleh sebuah
lembaga, nama lembaga yang bertanggung jawab dipakai untuk menggantikan nama
pengarang.
8. Jika tidak ada nama pengarang, judul
buku atau artikel yang dimasukkan dalam urutan referensi alphabet.
9. Jarak antarbaris dalam satu
referensi /judul buku adalah satu spasi dan rata kiri. Akan tetapi,jarak
antarreferensi/judul buku yang satu dengan yang lain adalah dua spasi.
10. Baris kedua dan seterusnya dari tiap
referensi harus dimasukkan ke dalam sepanjang sebanyak 4 ketikan.
Contoh:
Arifin, Mohammad. 1988. Ejaan
Bahasa Indonesia, Edisi Pertama. Jember: Badan Penerbit Universitas Jember.
11. Penulisan Judul buku digarisbawah /
dicetak tebal / miring, namun tidak perlu untuk
judul artikel.
Contoh:
Kumaidi. 1998.
Pengukuran Bekal Awal Belajar dalam Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online), Jilid 5, No. 4, (http://www.malang.ac.id, diakses 20 Januari
2000).
Judul buku yang mempunyai nama
pengarang sama,nama pengarang buku yang pertama ditulis. Judul buku kedua dan
seterusnya,nama pengarang tidak ditulis tetapi diganti dengan garis sepanjang 5
sampai 7 ketikan. Atau apabila nama penulis sama tapi tahun dan judul bukunya
berbeda, penulisan dalam daftar sumber rujukan ditentukan secara kronologis.
Contoh:
Thimosenko. 2002. Kekuatan
Bahan I. Jakarta: UI Press.
Thimosenko. 2003. Kekuatan
Bahan II. Jakarta: UI Press.
12. Apabila terdapat sumber rujukan yang penulis
dan tahunnya sama tapi judul buku berbeda,
penulisannya diikuti oleh lambang
a, b, c, dan seterusnya yang diletakkan pada tahunnya dan urutannya ditentukan
secara kronologis atau berdasarkan abjad judul buku-bukunya.
Contoh:
Weeks, K. 1985a. Career
Ladder Plans:Trends and Emerging issues-1985. Atlanta, GA: Career Ladder
Clearinghouse.
Weeks, K. 1985b. Career
Ladder Plans:Lessons from the States. Atlanta, GA: Career Ladder
Clearinghouse.
Beberapa macam sumber rujukan daftar
pustaka
Daftar
Pustaka dari Buku
Penulisan secara umum, yaitu:
Nama penulis. Tahun terbit. Judul buku.
Tempat penerbitan: badan penerbit.
Ada beberapa jenis buku yang dapat digunakan
sebagai rujukan sebuah karya tulis, yaitu:
Ø
Buku
Contoh
dengan satu nama pengarang:
Dekker. 1992. Pancasila
sebagai ideologi Bangsa: dari Pilihan Satu-satunya ke Satu-satunya Azas.
Malang: FPIPS IKIP MALANG
Contoh dengan dua nama pengarang:
Pratama , Bagas dan
T. Manurung. 1998. Surat Menyurat Bisnis
Modern.Bandung:Pustaka Setia
Contoh dengan lebih dari dua
pengarang:
Setiawan, Ade Iwan
dkk.. 2004. Penghijauan dengan Tanaman
Potensial.Depok:Penebar Swadaya
Ø
Buku
kumpulan artikel (ada editornya)
Contoh:
Aminuddin (Ed.).
1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra.
Malang: HISKI dan YA3
Ø
Buku
yang berjilid
Contoh:
Hadi, Sutrisno. 1991. Metodologi
Research. Jilid 1. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan UGM.
Dari
Karya Terjemahan
Contoh:
Ary, D.,Jacobs,
L.C., & Razavieh, A.(Tanpa Tahun). Pengantar Penelitian Pendidikan. Terjemahan
oleh Arief Furcan. 1982. Surabaya: Usaha Nasional.
Dari
Artikel dalam Jurnal
Contoh:
Hanafi. 1989.
Partisipasi dalam Siaran Pedesaan
dan
Pengadopsian Inovasi. Forum Penelitian,1(1):33-47.
Dari Artikel dalam Koran
Contoh:
Huda. 13 November, 1991. Menyiasati Krisis
Listrik Musim Kemarau. Jawa Pos, hlm. 6.
Dari
Buku Kumpulan Artikel (ada editornya)
Contoh:
Hasan. 1990.
Karakteristik Penelitian Kualitatif. Dalam Aminuddin (Ed.). Pengembangan
Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra (hlm. 12-25). Malang:
HISKI dan YA3.
Dari Internet
Sumber rujukan dari internet terbagi menjadi:
Ø
Berupa
karya individual
Contoh:
Hitchcock, S., Carr,
L., & Hall, W. 1996. A survey of STM Online Journals, 1990-95: The Calm
before the Storm, (Online), (http://olam.ed.asu.edu/epaa/, diakses 12
Februari 1997).
Ø
Berupa
artikel atau jurnal
Contoh:
Kumaidi. 1998.
Pengukuran Bekal Awal Belajar dalam Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu
Pendidikan, (Online), Jilid 5, No. 4, (http://www.malang.ac.id, diakses 20 Januari 2000).
Ø
Berupa
E-mail
Contoh:
Ø
Berupa
Bahan Diskusi
Contoh:
Dari Makalah yang Disajikan
dalam Seminar
Contoh:
Karim. 1987. Tatakota
di Negara-negara Berkembang. Makalah disajikan dalam Seminar Tata kota,
BAPPEDA Jawa Timur, Surabaya, 1-2 September.
Dari
Artikel dalam CD Room
Contoh:
Scarcella. 1979.
Age, Rate, and Eventual Attainment in Second Language Acquisition. TESOL Quarterly
Digital, 1997.
Dari
Artikel di Majalah
Cara
menyusun daftar pustaka dari artikel yang dimuat di majalah, yaitu:
1. Nama penulis/pengarang
2. Judul artikel, ditulis di antara
tanda kutip
3. Nama majalah,digarisbawahi/dicetak
miring
4. Nomor majalah,jika ada
5. Tanggal dan tahun penerbitan
Contoh:
Suryadarma. 1990 “Profesor dan
Interface: Komunikasi Data”. Info Komputer,IV (4): 46-48.
Artikel
dalam Ensiklopedi
Unsur-unsur pustaka dari Ensiklopedi adalah
nama penulis, judul artikel, nama ensiklopedi,nomor jilid dan halaman-halaman artikel,data
penerbit. Dalalam ensiklopedi ada artikel yang tidak ada penulisnya dan ada
juga yang hany mencantumkan nama singkatan. Untuk mengetahui nama lengkap harus
dicari dalam Cumulative Book Index.
Contoh: tanpa penulis
“ Muntah Darah: Pendarahan”. Ensiclopedia
Indonesia, F.M. p. 43.
Dari
Skripsi,Tesis, atau
Disertasi
Contoh:
Pangaribuan. 1991. Perkembangan
Kompetensi Kewacanaan Pembelajaran Bahasa Inggris di LPTK. Disertasi tidak
diterbitkan. Malang: Program Pascasarjana IKIP MALANG
Dari Suatu Lembaga
Daftar pustaka untuk penerbitan pemerintah
lembaga-lembaga ilmiah dan organisasi lainnya mempunyai unsur pokok:
1. Lembaga yang bertanggung jawab atas
penulisan dokumen.
2. Judul tulisan
3. Data penerbitan
Contoh:
Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman Penulisan Laporan Penelitian.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Dari Dokumen Pemerintah
Contoh:
Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun 1998 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sumber
Rujukan Lainnya
Ø
Sumber
Rujukan Tidak Dipublikasikan
untuk penulisan berupa makalah, laporan
penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi perlu dicantumkan sumber informasi
yang diikuti dengan kata-kata tidak dipublikasikan.
Contoh:
Aminuddin. 1990. Pengembangan
Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra. Tidak Dipublikasikan.
Tesis. Malang: Program Pascasarjana IKIP MALANG.
Ø
Sumber
Rujukan Terbitan Berkala
Perlu mencantumkan nomor volume berkala,
diikuti nomor terbitan yang diapit tanda kurung.
Contoh:
Hanafi. 1989.
Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi. Forum Penelitian,1(1):
33-47.
Ø
Sumber
Rujukan dari poster
Penulisannya harus mencantumkan bulan pertemuan
jika tersedia dan nama negara jika nama kota tidak diketahui.
Ø
Sumber
Rujukan dari Film
yang dicantumkan adalah nama
pengarah(director). Setelah judul diikuti keterangan jenis sumber informasi dalam
tanda kurung siku.
Ø
Sumber
Rujukan dari Television Broadcast
penulisannya sama dengan sumber rujukan dari
film, kemudian dicantumkan penanggungjawabnya diikuti tanggal, bulan, dan
tahun.
Contoh:
Crystal, L.
(Executive Producer). Oktober 11, 1993. The MacNeil/Lehrer news hour.
Washington, DC: Public Broadcasting Service.
Ø
Sumber
Rujukan dari Musik
Cara penulisannya yaitu nama penyanyi diikuti
tahun,nama lagu, bentuk wadah music dalam tanda kurung siku, dan kota serta
perusahaan yang merekam.
Contoh :
Shocked. 1992. “Over
the Waterfall”. On Arkansas traveler [CD]. New York: PolyGram Music.
3.
CATATAN
PERUT
Adalah
catatan yang dituliskan langsung setelah kutipan .
Cara
menuliskannya :
1.
Diletakkan
diantara tanda kurung
2.
Dimulai
dengan nama akhir pengarang
3.
Setelah
tanda koma diikuti tahun penerbitan
4.
Setelah
tanda titik dua diikuti halamannya
Contoh
:
Setiap
penulis harus betul-betul yakin bahwa topik yang dipilihnya harus cukup sempit
dan terbatas atau sangat khusus untuk digarap (Keraf ,1980:
112)
file's owner : Bu Anita (SMA Negeri 1 Jember)